Selasa, 03 Juni 2008

Ibu itu.....

Saat hari Minggu yang cerah. Aku, bapakku, dan adikku akan pergi ke ADA. Tetapi ibuku nggak bisa ikut, soalnya lagi sibuk di kota Jakarta.

Aku, dan adikku sudah siap untuk pergi ke ADA. Bapakku yang dari tadi masih mandi sekarang sudah selesai. Lalu, kamipun pergi ke ADA.

Sampai di ADA, lami langsung ke lantai tiga dan masih memilih mau makan dimana. Kami masih memilih mau makan di lantai 1 atau 3. Adikku, Arsyad dari tadi ngomel mau makan di lantai 1. Tapi, yang lain di lantai 3. Akhirnya, bapakku langsung bilang :

"Ya udah, nanti bapak beliin aja di bawah".
"Iya" Jawab Arsyad.

Lalu, bapakpun memesan makanan yang kami mau di lantai 3, sehabis itu bapak ke lantai 1 lagi untuk membeli ayam yang diinginkan Arsyad.

_SETELAH BEBERAPA SAAT KEMUDIAN_

Kamipun selesai makan. Dan kami bersiap-siap untuk bermain dan bapak mengeluarkan uang untuk membeli coin.
Aku nati mau main DDR, Arsyad, bapak, dan Irsyad main balapan dan tembak-tembakkan. Aku langsung mencari DDR dan memasukkan 2 coin ke lubang. Dan tinggal pencet-pencet dan memilih yang aku suka di monitor DDR.
Setelah kami semua puas bermain, kami langsung turun kelantai 1 dan ke ruang VCD. Aku nggak tahu ini mau beli apa. Langsung bapak meninggalkan aku yang sedang melihat dan terkagum-kagum dengan VCD Barbie. Tapi tiba-tiba, aku mendengar Irsyad mau pipis dan aku langsung bilang sama bapak kalau Irsyad mau pipis. Bapak menyuruhku. Aku langsung ke lantai 2 dan ke toilet. Selesai pipis, aku langsung ke bawah dan sampai di bawah tiba-tiba, Arsyad minta pipis. Yah, aku harus mengantarnya ke lantai 2 lagi deh. Selesai pipis, Arsyad menyuruhku berhenti dan melihat mobil remote control yang besar. Dan saat itu, aku mendengar sebuah istri dan suaminya berkata:
Suami:"Kok cuma lihat tok? nggak dibeli?" Dan
Istri:"Halah, didelok tok, rak dituku" (Sambil cuek). Tiba-tiba hatiku merasa kesal dan sangat marah karena ada yang bilang seperti itu. Sepertinya Ibu itu nggak tahu kalau kita ini anak-anak. Atau mungkin, jika bapak yang mengantar Arsyad, pasti tidak seperti ini. Langsung aku tarik Arsyad dan mengajaknya turun tanpa basa-basi. Aku nggak tahu kalau ibu itu nggak tahu kita anak-anak atau hanya seperti itu saja. Sampai sekarang, aku masih ingat peristiwa yang sangat menjengkelkan itu.