Minggu, 19 Oktober 2008

Bertualang di Ngrembel

Aku hari ini habis dari Ngrembel asri Gunung pati. Ke sana aku bersama keluarga dan selain itu juga bersama mbakku (Ririn) dan mbahku (Mbah Suher).
Sampai di dalam aku membeli karcis dulu dan mencari tempat untuk tempat barang dan istirahat. Dan ternyata ada rombongan besar dan meja di pakai semua! karena kita bawa laptop untuk menikmati Hot Spot, kami mencari yang ada tancapan kabel Hot spot. Setelah menemukan tempat yang tepat dan kebetulan dekat kolam pancing ikan.
Pertama, aku dan adikku akan bermain bola air. Sampai di tempat wahana itu, kami membeli karcis, dan menunggu antrian yang tidak banyak. Tapi beberapa kemudian mati lampu! Dan pompanya mati! Meskipun begitu, kami masih menunggu. Setelah lama menunggu kami akhirnya memutuskan untuk ke saung dulu (tempat peristirahatan, tapi berdampingan dengan saung yang lain). Tak lama kemudian, mbahku memberitahu bahwa lampunya nyala. Aku dan adikku langsung berlari agar tidak disalip orang. Sampai disana, lampunya mati lagi. Aku mengomel sama adikku, dan adikku juga mengomel (karena kesel nunggunya). Langsung saja kami duduk dan menunggu.
Saat kami duduk lampunya nyala! Aku langsung berdiri tapi masih adikku dulu. Sebenarnya ada dua bola, tapi yang satu masih dipake. Aku nunggu sebentar lalu bagianku! Adikku berdua, dan aku sendiri di dalam bola. Aku sudah membayangkan, betapa asyiknya jika di dalam bola sendirian. Tapi dugaanku salah! Waktu bola sudah turun ke air, aku menggelindingkan di dalam bola, tetapi betapa susahnya dan betapa panasnya! Aku saja belum ada lima menit sudah pusing di dalam bola. Masih tiga menit aku didalam bola, tetapi aku sudah berkata di dalam bola....
"Udah mas, sudah nyerah!" Tapi aku berkata pelan, jadi nggak kedengaran. Lalu aku melambaikan tanganku dan berkata.....
"Mas! Udah mas! Udah nyerah!" Malah aku disuruh minggir dulu. Aku dah capek, pusing , kepanasan. Akhirnya aku memaksakan diri untuk menggelindingkannya lagi. Akhirnya bolaku diseret juga. Aku keluar dengan nafas yang terengah-engah. Aku berjalan gontai menuju saungku. Sampai disana aku langsung telentang sebentar.
"Ar sama Ir mana bapak?" Tanyaku.
"Renang. Sekarang masih ganti baju ditemenin ibu" Jawab bapak. Aku mengambil minum yang berusan dipesan dan baru diantar. Aku baru mau mangambil baju renang ibu sudah datang.
"Bu temenin dong" mohonku.
"Ayo" Jawab ibuku singkat.
Selesai ganti baju, aku langsung nyebur ke kolam renanag. Aku berenang lama sekali. Dan akhirnya aku mandi tapi beli jajan dulu. Ar sama Ir beli gulali dan aku membeli roti bakar cokelat. Menunggu itu sangat lama sekali sampai-sampai kami hampir disalip sama yang belakang. Dan akhirnya kami dapat juga dan segera membayar jajanan kami itu.
Sudah siang dan waktunya makan siang. Kami memang sangat lapar. Selesai makan, kami memakan jajanan yang berusan kami beli. Selesai makan aku melihat tiga pancingan yang sudah tidak dipakai. Langsung aku memakai nya dan aku mengambil umpan yang lumayan banyak dan ada di sampingnya. beberapa kali aku mencoba tetap saja hanya digigiti ikan-ikan kecil. Dan mbah kakung membantuku. Sudah beberapa kali tapi masih juga belum dapat. Lalu bapak dan ibuku datang (Habis mantenan).
"Bapak! Ibu!" Aku langsung memanggil mereka dan melanjutkan memancing. Tetapi umpannya tinggal sedikit. Aku meminta uang sama ibu untuk membeli umpan. Selesai membeli umpan, aku memberikannya pada mbah kakung, tiba-tiba......
"Woi aku dapet ikan besar! Aku Dapet!" Teriak Irsyad yang mengagetkanku.



"Ambil keranjang ikan sana!" Kata ibu. Aku berlari mengambil keranjang dan berlari lagi balik ke saung. Mbah putri melepaskan kait ikan dan memasukkannya kedalam keranjang. Mbah kakung juga dapat ikan tapi kecil. Selesai memasang umpan. Mbah kakung mendapat ikan yang besar!


Mbah putri langsung memasukkannya ke dalam keranjang. Dan aku membawanya ke tempat penimbangan ikan dan mbah kakung membayarnya. Kami semua menunggu bapak yang masih tidur. Setelah bangun, kita berkemas-kemas, dan berangkat pulang.

Selasa, 14 Oktober 2008

TEEEEEEETTTTTTT!!! JEBRETTTT!!!!

Aku dah nonton film 'Laskar pelangi'. Ceritanya ternyata seru dan kocak juga mengharukan. Yang paling kuingat itu saa lima tahun kemudian dan saat lomba cerdas cermat itulah yang terlucu bagiku. Yang mengharukan juga kuingat, saat Lintang baru tahu bahwa ayahnya sudah meninggal.
Akan kuceritakan yang lima tahun kemudian dan saat lomba cerdas cermat.

Lima tahun kemudian..........
Saat itu ada dua anak yang sedang berbincang-bincang tentang dirinya sendiri yang hebat, ada satu anak yang sedang mendengarkan musik, dan tujuh anak sedang bermain luncuran di pasir.
Luncurannya terbuat dari dahan pohon kelapa.
Saat itu, mereka berebut dahan kelapa dan dua anak tadi yang sedang berbincang-bincang langsung lari menghampiri mereka yang sedang berebutan. Dan satu anak yang tadipun juga. Mereka bertiga berusaha melerai dan datanglah Bu Mus (Muslimah).
"Ada apa ini? Kenapa engkau tidak melerainya? Engkau kan ketua kelas?" Tanya Bu Mus dengan Lintang atau siapalah, aku nggak hafal namanya.
"Aku memang ketua kelas, tetapi mereka sudah menjadi anak-anak setan" Langsung Bu Ms berteriak tapi tidak ada satupun anak yang mendengarnya. Lalu datanglah Pak Haji dan berteriak
"Siapa yang meu dengar cerita tentang Nabi Nuh?" Semua anak langsung berlari di tempat dimana Pak Haji berdiri. Sang ketua kelas mau lari dan begitu juga dengan Bu Mus yang tidak mau ketinggalan (tapi nggak lari lho!). Sebelum itu Bu Mus menasihati sang ketua kelas (kan nggak tahu namanya) begini:
"Menjadi ketua kelas mulia"
Sudah selesai kurang satu lagi ya...

Cerdas cermat
Sepuluh anak masuk kelas dan tiga yang dipilih yang akan maju lomba cerdas cermat. Yaitu Mahar, Lintang, dan Ikal. Mereka bertiga di tes oleh Bu Mus, selesai itu mereka langsung pulang. Sampai di rumah Bu Mus menjahitkan baju seragam putih untuk lomba.
Keesokan harinya mereka berangkat pagi dan Ikal dari mereka ada yang telat karena di jalan itu ada buaya besar dan dia harus menunggu sampai si buaya sampai seberang jalan kecil itu. Akhirnya buaya itu sudah selesai sampai ke seberang dan diapun sampai di sekolah. Waktu Mahar di suruh duduk dia dipotret "Jebret" suara kamera. Dia melongo aku ketawa. Dan satu lagi saat ada pertanyaan dia mau memencet bel "Teeeettttt" dia dipotret lagi "Jebret" dia melongo dan....
"Waktu menjawab habis!"
Sudah selesai sampai sini ya.....