Kamis, 27 November 2008

Di waktu Pak Adli sakit

Kemarin hari Selasa. Guruku nggak bisa masuk karena sakit. waktu pertama kali sih nggak apa-apa, tapi waktu udah dua hari. anak-anak banyak yang ngeluh karena ajaran gurunya nggak seenak Pak Adli. Aku salah satunya. seperti Bu Tika dan Pak Toni. Kalau Bu Tika suka nyuruh kebanyakan. dan kalau Pak Toni, orangnya nggak ngajar sungguh-sungguh. Jadi bosen deh semuanya. Tapi kalau nggak ada guru penganti. nanti semua anak-anak yang ada di kelasku akan bermain, gojek, sepak bola di kelas, dan lain-lain yang serba di kelas. Semuanya jadi nggak beres. Aku sang ketua kelas udah nyuruh mereka semua diam dengan teriakan terkerasku. Aku juga mengancam nanti aku bilangin Bu Yosi guru kelas enam sebelah yang galak. Tapi itu sia-sia. aku protes sama wakilku dan keamanan kelas.
"Kenapa nggak ngurusin mereka semua? Malah ikutan main?" Tanyaku dengan kesal.
Pokoknya suasana hari itu sudah kayak pasar beneran. aku hampir nangis dan kurasa aku dah nggak pantas jadi ketua kelas lagi. Untung tiba- tiba Bu Tika dtang dan menyuruh semua anak-anak duduk mengerjakan Bisma. Pasti mereka bosan. Dan aku juga bosan. Karena Bisma itu isinya pelajaran dan bukunya tebel banget! Pokoknya, aku ber Do'a agar waktu cepet berlalu dan pulang. Aku sudah capek teriak-teriak terus pada hari itu.
***
Hari ketiga Pak adli masih nggak masuk. Anak-anak keluh kesah dan banyak yang membicarakannya. Ada yang bilang kalau Bu Tika bohong. KArena katanya Pak Adli cuma izin dua hari. Dan waktu jadi terasa lebih lama dari yang kemarin. TApi aku tetep sabar sampai nanti pulang. Kelas tapi masih tetep rame kayak pasar dan aku masih harus teriak-teriak lagi. Huh sebel deh!
***
Hari Keempat, Saat aku turun dari mobilnya Bu retno. Di dalam hati yang ada cuma kata-kata:
Semoga Pak Adli masuk, Semoga Pak Adli masuk, Semoga Pak Adli masuk...
Tiba-tiba, Kata-kata itu berhenti waktu aku melihat...... Pak Adli!!! Aku langsung berlari dan menyalimi pak Adli sambil mengatakan di dalam hati
"Pak Adli. Anak-anak kemarin rame banget kayak pasar"
Aku lihat wajah pak Adli. Masih sedikit pucat tapi tersenyum padaku. Dan pada hari ini itulah Pak Adli masuk. Aku merasa sangat senang......!!!!!!! sekali!

Jumat, 21 November 2008

Ada 1,2,3 apa lebih?

1.Arsyad dan Irsyad Idola cilik2
Waktu aku nonton Idola cilik2, aku lihat ada yang namanya Irsyad, dan saudaranya Arsyad. Mereka berdua tinggal di Padang. Katanya, Yang lulus babak kedua cuma Irsyad dan Arsyad tinggal kelas. Waktu aku habis lihat Irsyad nyanyi, Kak Oki tanya
"Kangen nggak sama Arsyad di Padang?"
"Kangen Kak Oki"
Terus waktu lagi bercakap-cakap tentang Arsyad. Tiba-tiba Arsyad menelefon. DAn Irsyad jawab Arsyad itu sambil nangis-nangis. Ya memang. Anak kembar itu nggak bisa di pisah. Misahinnya juga harus bujuk sesuatu.

2.Arsyad dan Irsyad adikku
Aku juga punya adik yang namanya Arsyad dan Irsyad. Adikku itu kalau nonton TV itu suka berisik, dan kalau sebelum tidur itu gojek dan ketawa-ketawa. Tapi aku nggak membenci adikku. Apapun alasannya, mereka itu tetap adikku. Aku tahu. Nanti kalau Arsyad dan Irsyad sudah dewasa, pasti mereka bisa lebih anteng dan disiplin.
3.Arsyad dan Irsyad anak Bu Yosi guru kelas 6
Dan ada satu lagi yang aku tahu. Yaitu Arsyad dan Irsyad anaknya Bu Yosi. Katanya mereka bukan kakak beradik. tetapi juga kembar seperti adikku. Aku belum pernah ketemu sama Arsyad dan Irsyad anak Bu Yosi.
Pesanku:
Yang aku tahu baru tiga, kalau ada yang lain tahu anak kembar yang namanya Arsyad dan Irsyad, berarti nama Arsyad dan Irsyad lebih dari tiga yang aku tahu!