Selasa, 16 Desember 2008

Angka 0 ajaib di mobil

Waktu aku mau ke Magelang, dari rumah sampai kota apa gitu.. Aku diam seribu kata. Di dalam mobil, aku melihat angka gas di depan. kok angkanya 0 terus sih? kan bapak udah ngegas kenceng dan bisa jalan, tapi kenapa angkanya 0 terus? Akupun membuka mulutku yang lengket karena terlalu lama bisu.
"BAPAK. KENAPA ANGKA GASNYA 0 TERUS SIH? KAN BISA JALAN DAN BAPAK NGE GAS?" (Maaf, nggak sengaja mencet caps lock).
"Kabelnya putus" Jawab bapak. Waduh! Aku gubrak nih! Aku kira angka 0 nya ajaib.... Ke ge-er ran nih!

Kamis, 04 Desember 2008

Ibu

Ibuku cantik sekali
Wajahnya berseri-seri
Kalau aku sedih
dia menghiburku

Ibuku baik hati
Aku dirawat setiap hari
Makanku selalu dijaga
Uang saku itu pasti

Ibuku selalu bercerita
Ceritanya selalu menarik hati
Aku senang mendengarnya
Hingga tertidur pulas dibuatnya
*puisi ini ditulis oleh temanku, Reza*

Badanku bersih

Pagi-pagi aku mandi
badan menjadi bersih
Pikiranpun jernih
Wajah berseri-seri

Pakaianku putih bersih
Sudah dicuci dan disetrika
Kupakai dengan rapi
Ayah ibuku gembira

Dimeja tersedia makanan
Kuccuci segera kedua tanganku
Aku siap bersantap
bersama ayah dan ibuku

*puisi ini ditulis oleh temanku, Reza*

Mau lomba memasak

Minggu ini dan minggu besok aku masih tes. Tes kali ini menyenangkan kok, nggak kayak dulu-dulu. Dan ada yang menyenangkan lagi. Minggu besoknya se-sekolah nggak ada pelajaran! Tapi diisi dengan hal-hal yang menyenangkan. Tapi juga ada lomaba yang kayaknya belum pernah dilombakan. aku juga semangat banget, karena itu adalah Lomba Memasak!!! Waktu baca surat dari sekolah aku udah kayak gila! Saking aku suka masak, kalau ada lombanya pasti ikut. Rencananya sih aku nanti mau buat Nasi goreng dan Kacang panjang goreng yang dilengkapi sambal. Pasti yummmyyyyy!!! Terus ada jalan sehat bareng anak kelas lain! Asyik banget! Aku udah nggak sabar untuk melakukan itu semua. Aku mau tanya nih? Kalian ada usul nggak kalau aku dan teman-temanku nggak masak nasgor dan kacang panjang? Tapi yang enak ya.... He...he....he....

Ombak laut

Ombak laut ke tepi pantai
Bergulung berkejaran
Tak henti setiap hari
Walau tengah malam
Air berhamburan ke tepian
Burung camar terbang riang
Seakan menantang mengikuti ombak ke tepian
Tuk mencari ikan

*puisi ini ditulis oleh temanku, Reza*

Kucing-kucingan

Tadi jam 9:30 di kelasku kita bermain kucing-kucingan. Tapi bukan yang gandengan terus melindungi tikus lho! Tapi kucing mengejar bola. Dan yang ikut adalah perempuan yang suka olah raga (karena di kelasku ada yang nggak suka olah raga), dan anak laki-laki yang doyan main bola (ini juga karena anak laki-laki kelasku itu ada yang suka catur dan bola). Aku ikut karena aku suka olah raga. Pertama kita semua hom pim pa. Terus yang jadi duluan dia kucingnya. Anak perempuan dan anak laki-laki semua menyebar. Dan waktu bola dilempar bola jangan sampai kena kucing. Dan yang sudah menangkap jangan sampai disentuh kucing, karena nanti gantian yang menjadi kucing. Tapi aku bingung. Kenapa anak laki-laki cuma melempar ke anak laki-laki saja. Akhirnya mereka tahu bahwa anak perempuan itu juga ikut. Aku sedikit kesal. Aku perhatiin anak perempuan. semuanya bukan menyebar tapi malah berkumpul. Aku lalu berteriak
"Anak perempuan menyebar!" Mereka langsung berlari lebih menyebar. Dan aku juga. Waktu bola dilempar lagi. Aku lari seperti anak laki-laki. Tapi anak-anak perempuan cuma diam matung nunggu bola datang. Waktu berebut, akhirnya aku dapat bolanya, dan kulempar pada Riki. Tapi bola kena kucing. Jadi aku harus menjadi kucing. Aku jadi kucing nggak lama. Waktu aku nggak jadi kucing, aku dapat bolanya lagi dari Yoga, terus ada yang berteriak
"Bit! kesini!" Kata Arwan. Aku nggak mau ngoper kesitu, jadi aku lempar ke sandy tapi bolanya jatuh dan ditangkap kucing. Sekarang aku jadi Kucing lagi. Waktu aku jadi kucing kedua kalinya. Aku jadi kucing lama sekali. tapi akhirnya aku nggak jadi lagi. Yang jadi sekarang Angga. Tapi sayang. Jam sudah menunjukkan jam 9:50, dan sebentarlagi kami dijemput. karena kami pulangnya jam 10 pas. Untung Pak Adli nyuruh berhenti main dan pulang. Dan katanya anak- laki-laki. besok kita akan diajak main lagi (anak perempuan). Tentu saja aku senang, karena ini akan membuat anak laki-laki dan anak perempuan menjadi lebih akrab tanpa pertengkaran. Semuanya beres-beres buku dan alat tulis lainnya.
"Besok main lagi ya! Yang jadi Angga Mangga Anggur!" Kata Zuri mengejek Angga. Semuanya tertawa dan Anggapun juga. Ini adalah tes semester 1 yang pasti tetap mengasyikkan!