Senin, 06 Juli 2009

Sim, salabim!

Sekarang, di Wonogiri. Aku sedang bosan... jadinya, aku gak tidur. Main sama adik kayaknya seru! Udah deh, aku langsung ngajak mereka ke dalam kamar.
"Mainan apa nih?" Tanyaku.
Tiba-tiba, Arsyad membuka lemari dan duduk di situ. Tempatnya persegi. Arsyad dan Irsya pas buat duduk di situ.
Aku jadi inget sirkus, ada pesulap, dan relawan masuk lemari. Dikunci. Dan lemari dimasukan pedang panjang dan tajam. Saat pesulap mengatakan 'sim salabim!', dan pintu lemari akan dibuka. Saat dibuka, orangnya tidak apa-apa. Maka, aku mengajak mereka main itu.
Tapi, permainan ini dibuat agak beda. Kalau aku mengatakan 'sim salabim!'. Ar atau Ir menunjukkan anggota badan. Kalau aku menyuruh kaki, mereka mengetokkan kaki. Kalau kepala, ya kepala!
Aku sempet membuka pintu lemari di saat aku menyuruh Arsyad kepala. Saat dibuka Ir, ada yang mengagetkan! Kepala Ar ada di bawah. Kaki nyenden dinding, dan tangan memegang ujung lemari. Aku dan Ir sangat kaget. Aku mundur ke belakang dan tersandung kasur. AKu hanya tertawa sendiri. Ar sudah duduk kembali di dalam lemari. Aku menolongnya turun dan membereskan baju yang berantakan bersama kedua adikku ini.
Kalau mengingat wajah Ar yang serius dan mulutnya terbuka lebar saat kepalanya di bawah itu, aku hanya cekikikan. Seperti saat di warnet ini dan aku mengetiknya. AKu hanya tertawa sendiri dan orang lain kadang memandangku......
ANEH!

2 komentar:

ibu mengatakan...

besok ati ati kalo main sulapan ya... jangan2 kaki ma tangan adek ketuker, kan serem. hihihi...

jangan lupa beresin juga isi lemarinya, kalo nggak nanti disulap embah jadi kodok, kan ibu yang repot..

ibit_sukma mengatakan...

waktu di dalam lemari, Arsyuad bilang. pegangin pundakku biar kagak jatoh!