Sabtu, 07 Maret 2009

Jam kuno

Keluargaku, kalau setiap hari Sabtu dan Minggu selalu ke rumah nenek dan kakekku.
Hari Sabtu sudah tiba. Seperti biasa, aku mempersiapkan baju dan kebutuhanku yang lain bersama adikku, Lita.
Aku memasukkan celana rumah tiga, baju rumah tiga, pakaian dalam lima, kerudung dua, celana dan baju pergi dua. Lalu kumasukkan peralatan mendiku. Aku membantu adikku memasukkan celana jins-nya yang super tebal. Setelah selesai, aku dan adikku masuk mobil dan menaruh tas ransel kami dibawah tempat duduk. Ayah dan Ibu sudah menunggu di dalam mobil. Kamipun berangkat. Perjalanan menuju rumah nenek membutuhkan waktu selama tiga jam.
Selama tiga jam di dalam mobil. Akhirnya, sampai juga di rumah nenek. Aku dan adikku yang tadi tertidur membuka mata saat mobil berhenti tepat di dalam garasa rumah kakek dan nenek.
"Kakek! Nenek! Lita ada di sini!" Lita langsung memeluk nenek dan kakek saking kangennya. Padahal, kan selalu bertemu setiap seminggu sekali?
Aku memeluk kakek dan nenek, dan menyalimi beliau.
"Kakek. Besok pagi, kita ke sawah ya? Aku kepingin mencari keong lagi kek." Rengekku pada kakek.
"Iya. Ada yang mau bantu nenek nggak? Tuh! Nenek lagi kesusahan mengupas kentang dan wortel!" Kata Kakek menunjuk nenek. Aku dan adikku mengangguk.
Selesai memasak. Kami langsung makan sup buata kami yang masih hangat itu di ruang makan.
"Eh! Anak-anak! Nenek punya hadiah lho buat kalian!" Kata nenek sehabis makan.
"Kita cuci piring dulu ya!" Kata nenek lagi.
SEtelah mencuci piring, kami ke kamar nenek. Setelah itu, nenek mangambil kotak kecil diatas lemarinya.
"Kalian boleh membukanya." Aku dan adikku langsung membuka kado itu. Dan..... di dalamnya ada sebuah jam tangan!
"Wow! Keren banget! Walaupun kayaknya udah kuno! Tapi, masih keren!" Teriak Lita.
"Iya nek! makasih ya nek." Kataku berterima kasih.
"Sama-sama. Kalian tidur dulu ya. Besok kan mau ke sawah bersama teman-teman mu." Jawab nenek lembut. Aku dan adikku mengangguk lalu berjalan menuju kamarku. Kamar yang bersar dan cukup untuk aku dan adikku.
"SElamat malam, Lita"
"Selamat malam, kak."
SEmenit berikutnya, kami telah diciuim nenek, dan terlena di rangjang tidur yang empuk di sini.

Tidak ada komentar: