Selasa, 18 Agustus 2009

Whusssss!!!!!!!.....

Besok (hari Rabu tanggal 20 2009) aku harus lomba lagi di Bergas. Biasa, lomba macapat. Tapi, yang ini bukan MAPSI. Tapi macapat umum.
Hhhh....capek. Aslinya, harus pulang jam sepuluh. Tapi harus latihan sampai jam sebelas. Ketinggalan jemputan deh. Untuk ada Mas Icad dan ibunya untuk pulang bersama kalau di tinggal jemputan.
Tapi barusan tadi, ibunya Mas Icad membawa adiknya Mas Icad. Aril. Aku mulai bingung. Harus naik ojek dan jalan ke sana panas-panas begini? Lemes deh......
"Gimana, Bit?" Mas Icad juga bingung. Pertamanya memang aku naik ojek. Waktu ditanyain dijemput siapa, aku jawab ojek. Mas Icad mengajak. Ya, udah deh.
"Udah, nggak papa. Aku bawa uang kok. Naik ojek dulu nggak papa." Jawabku.
"Apa dianter sampe pangkalan po?"
"Terserah. Jalan nggak papa kok!"
"Dianter dulu. Bu. Sampai pangkalan ojek. Aku tak nunggu di depan. Nanti Ibu balik."
"Yo wis, Cad. Ayo, Bit! Naik." Aku naik ke motor. Lalu motor berjalan. Sampai di depan warung makan......
"Yang sana aja. Kalau yang lewat sini ke jauhan." Motor berbalik arah.
Aku menengok ke Mas Icad yang sedang membaca. Saat Mas Icad melirik,
"Lho?!" Wajahnya tanpak kaget. Aku melambaikan tangan sambil tertawa.
"Lha, di sini malah kosong." Motor berbalik lagi.
"Lho?!" Mas Icad lebih kaget lagi. Aku melambaikan tangan sambil melet.
Sampai di pangkalan ojek, aku turun dan mengucapkan terima kasih.
"Sama-sama." Jawab Ibunya Mas Icad. Aril melambaikan tangan, aku membalasnya.
"Ojek?" Aku mengangguk dan naik salah satu motor yang ditunjuk.

Kami berjalan......sampai di jalan raya yang luas dan lebar. Saat di lampu lalu lintas berwarna hijau, Om-nya langsung ngebut. Nguuuuunnggg................

Aku memegang erat jaket yang dipakai Om-nya. Aku agak menengok ke depan. WAA!!!! Hampir saja tabrakan motor dengan motor. Motor yang dipakai ini tetap melaju dengan cepat.

Saat sudah sampai di perumahan, On-nya agak lamban. Tapi saat jalanan sepi, Om-nya langsung ngebut lagi dan menyalip motor yang di depan. Motornya jadi agak miring. Hiy.... Jantungku berdetak cepat.

Di depan ada polisi tidur. Tapi, di samping ada lubang tidak di semen. Motor langsung nyamping dengan cepat sampai tas-ku melorot. Untung sudah sampai di depan rumah. Aku cepat-cepat mengambil uang dan membayarnya. Pengalaman yang seram!

Jantungku masih berdetak cepat dan keras. Biar tenang, aku menulis ini di blog dan akhirnya memang tenang......

2 komentar:

iway disini mengatakan...

lumayan latihan sport jantung, biar kalo ntar kalo naik metromini di jakarta dah siap :P

ibit_sukma mengatakan...

iya juga sih.....