Sabtu, 06 Maret 2010

Main tebak-tebakkan#2

Tito mulai berpikir di tempat tidurnya.Apa yang ingin dia lakukan untuk berbuat kebaikan. Ia penasaran dengan apa yang akan diberikan Kak Vania.
Tiba-tiba, seorang nenek tua di depan rumah Tito meminta-minta. Tito langsung melonjak senang dan memberikan nenek tua itu makanan dan uang sebanyak tiga ribu. Karena hanya tiga ribu yang ia punya.
"Terima kasih nak, sekarang kau sudah berubah. Semoga tuhan mengasihimu...." Nenek tua itu pun melanjutkan perjalanan. Tito bingung, apa yang dimaksud nenek tua tadi dengan kau sudah berubah??? Ternyata, Tito beru menyadari. dirinya sangat pelit, nakal, dan sombong. Tito pun bangga dengan apa yang barusan ia lakukan. tito juga lupa dengan hadiah yang mau diberikan kak Vania.

tito tidur siang di sofa ruang tamu. Sambil menunggu orang tuanya pulang....

Sore harinya, Tito ke rumah Dania untuk meminta maaf. Di tengah jalan, seorang ibu setengah baya kesusahan membawa dua koper yang kelihatannya berat. Di kedua pundaknya terdapat dua kresek dari mini market. Tito langsung menghampiri ibu itu.
"Bu, biar saya bantu mengangkat barang-barangnya...."
"Tak usah, nak. Teerr..." Belum selesai kalimat ibu itu, Tito sudah mengangkat koper yang tadi diletakkan ibu itu saat menjawab ajakan Tito.
"Ibu mau ke mana?" Tanya Tito.
"Ke Jalan Mawar nomor 9. Tuh, di depan nak...." Ibu itu senang dengan tito yang membawakan dua kresek sekaligus satu kopernya. wajah ibu itu terlihat sangat cerah, karena lelahnya sedikit demi sedikit rasa capeknya hilang dibantu Tito.
Sampai di depan rumah ibu setengah baya, Tito meletakkan koper dan dua kresek di tanah. Keringat mengucur di badannya.
"Terima kasih, nak... ini, ibu beri sedikit uang...."
"Tidak usah bu, terima kasih..." tolak Tito.
"Kau tidak boleh menolah rejeki. Ambillah, untuk membeli minuman dingin. Sudah, sana pergi! Orang tuamu pasti menunggu di rumah." ibu itu mendorong tubuh Tito perlahan.
"Tapi..."
"Sudahlah, nak. Pergilah, Ibu ikhlas." Tito pergi membawa uang sepuluh ribu pemberian ibu tadi. Ia menunda ke rumah Dania karena hari mulai gelap.
Besok saja minta maafnya.... Batin Tito. Sampai di rumah, ia langsung mandi membersihkan keringatnya. Ia lalu meminum minuman dingin yang tadi ia beli.
Tak sia-sia aku berbuat kebaikan. Hatiku senang, aku juga menjadi bangga!

Tidak ada komentar: