Sabtu, 24 Januari 2009

Hari Yang Indah

“Vira! Vina! Ayo cepat! Kita harus datang ke pesta ulang tahun Lesi dan Seli!” Teriak Vita tak sabar. Mereka kembar tiga dan sudah remaja. Temannya, Lesi dan Seli juga kembar dan remaja.

“Iya, iya! Dasar ratu mengomel!” Teriak Vira dengan kesal dari kamarnya. “Nggak sabaran banget sih!” Teriaknya lagi. Vina yang pendiam dan tidak pintar bergaul hanya diam.

“Nah! Sedikit lagi.... Selesai! Kita cemon (dibaca ce) yuk!” Kata Vira.

“Kita sebentar lagi telat nih! Taksi yang kita pesan belum datang juga!”

Tit! Tit!

Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil. Mobil itu berwarna biru, di pintu mobilnya ada angka 226, dan di atas mobil itu ada tulisan Taksi.

“Oh! Itu dia taksinya. Lama banget!”

“Sudah-sudah! Jangan mengomel begitu! Nanti supir taksinya juga ikut kesal lho!” Kata Vina yang sudah bosan mendengar kekesalan Vira dari tadi.

Merekapun masuk mobil. Mereka bertiga duduk di belakang.

“Mau kemana dik?” Tanya sopir taksi yang bernama Nugroho.

“Mau ke Pizza Hut. Teman kami berulang tahun disana.” Jawab Vina.

“Tapi agak cepetan dikit ya pak” Kata Vira yang masih kesal.

“Sip dik!” Pak Nugrohopun memundurkan mobilnya dan keluar dari kompleks Vira, Vina, dan Vita.

Sampai keluar komplks, Pak Nugroho melaju sangaaaaaaaaaatttttt kencang! Tak sampai 20 menit pun mereka sudah sampai.

“Waktu di mobil aku sang berdebar-debar lho Vir!” Teriak Vita saat keluar mobil.

“Kita juga Vit” Jawab Vira dan Vina bersamaan.

“Dik. Nanti mau dijemput atau tidak?” Tanya Pak Nugroho.

“Tidak usah pak. Nanti kami bertiga dijemput oleh ayah kami pak”

“Ya sudah. Mana uangnya dik?”

“Ini pak” Kata Vina sambil menyodorkan uang sebanyak 50.000.

“Makasih ya dik” Kata sopir taksi. Mobil itu mundur dan menjauh dari penglihatan.

“Sekarang kita masuk yuk! Aku takut kalau sudah dimulai” Ajak Vita. Vira dan Vina mengangguk. Mereka bertiga pun masuk ke dalam. Sampai di dalam, baru terdengar suara gaduh.

“Mungkin ada sesuatu yang telat. Jadi dimulainya sekarang” Bisik Vina ke telinga Vita. Vita mengangguk.

“Hai Vita, Vina, Vira! Kami sudah menunggu kalian dari tadi lho! Aku yang menyuruh mereka semua yang sudah datang menyambut kalian jika sudah datang” Sambut Lesi.

“Kita telat karena mereka berdua kelamaan sekaligus karena taksinya lama. Kenapa kita yang harus disambut?” Tanya Vita.

“Karena kalian adalah sahabat kami!” Teriak Lesi dan Seli.
“Kalian pernah ngasih aku unag buat makan kekanti karena waktu itu perutku sakit sekaligus lapar. Lalu, kalian pernah menghibur dan mendukungku saat aku kalah lomba komputer” Terang Seli. “ Kalian sangat indah bagiku! Aku belum beritahu kalian kan? Kalau kalian sekarang adalah sahabatku dan sahabat Lesi?”

“Oke. Sekarang kita sudah tahu. Kita lang sung rayain pesta aja yuk!” Teriak Vina sambil meloncat.

“Tidak seperti biasanya ya Vina seperti itu!” Bisik Vira pada Vita.

“Oh iya Lesi dan Seli tentunya. Sekarang aku nggak akan jadi anak pemalu dan pendiam lagi deh! Tapi, kalian mau nggak kalau aku ajak ke...” Tiba-tiba Handphone Vina berbunyi.

“Halo”

Halo Vina sayang. Ini ayah. Nanti Ayah Nggak bisa jemput karena ada rapat mendadak hari Minggu ini. Maaf ya sayang. Ayah pinjam uang kalian bertiga dulu. Nanti Ayah ganti. Oke? Ya udah, selamat berpesta ulang tahun...” Handphone Vina mati.

“Teruskan kata-katamu tadi Vina” Kata Lesi tak sabar lagi.

“Baik. Kalian mau nggak aku ajak ke ADA? Aku mau ajak kalian shopping, main, makan malam dan kita Foto box” Ajak Vina bersemangat. Mereka semua (kecuali Vina) mengangguk. Pesta ulang tahunpun dimulai dengan lancar.

***

“Eh! Pestanya udah selesai nih! Kita langsung pergi yuk!” Ajak Vina.

“Tapi kita harus bantuin Lesi dan Seli dulu. Mereka berdua mau bantuin bersih-bersih pesta nyampe jam dua” Tolak Vira.

“Ya udah deh! Aku bantuin juga” Vina membantu mereka dengan riang. Tidak seperti biasanya.

“Sudah selesai nih menyapunya! Membersihkan meja, membuang sisa-sisa makanan di tong sampah! Sekarang kita pergi ya! Ye! Ye! Ye!” Vina melompat sangat kegirangan!

“Beda dengan yang dulu. Jika bepergian Vina hanya tersenyum kecil” Bisik Seli. “Udah. Sekarang kita jadi pergi nggak? Pake mobilku aja ya!” Ajak Lesi.

“Oke deh!” Semua berteriak (Kecuali Lesi dan Seli).

Semuapun berang menggunakan mobil Lesi dan Seli. Sam pai di ADA, mereka langsung masuk dan ke lantai tiga.

“Kita ngapain dulu nih?” Tanya Vita.

“Kita makan dulu aja deh! Udah jam tujuh nih! Aku dah lapar. Habis itu kita main dan foto box. Penutupnya kita shopping. Gimana? Tapi pake uang masing-masing ya!” Kata Vina. Merekapun memesan makanan.

“Aku mau chicken steak yang ada di sana aja deh! Ada yang mau selain aku?” Tanya Vira. Vina mengangkat telunjuknya. Akhirnya, Vira dan Vina ke stand itu.

“Aku mau fried chicken” Kata Vita sambil berjalan menuju stand fried chicken.

“Kita apa?” Tanya Lesi kepada Seli. “Nasi goreng mau nggak?” Tanya Lesi lagi. Seli mengangguk. Merekapun ke stand masakan tradisional. Bersamaan itu, Vita kembali sambil membawa nampan yang berisi fried chicken dan minumannya Coca-cola zero sugar botolan. Ia duduk dan memakannya. Sehabis itu, Vira dan Vina kembali dengan tangan kosong.

“Kalian pesan apa? Kok nggak bawa apa-apa?” Tanya Vita.

“Kan pakai nota. Nanti juga dianterin. Minumannya kita lemon tea” Jawab Vira. Vitapun melanjutkan makan.

Yummy! Nasi gorengnya pasti enak! Iya kan Lesi?” Tanya Seli yang tiba-tiba dating dengan membawa nampan yang berisi dua nasi goreng dan juice melon. Mereka berdua duduk dan makan.

“Silahkan mbak. Ini pesanannya” Kata seseorang tak dikenal. Sepertinya itu pelayan.

“Makasih mbak” Jawab Vira dan Vina bersamaan. Mereka memakai sedikit saus sambal. Semuanya makan dengan lahap! Tak ada 10 menit, mereka semua sudah habis!

“Sekarang istirahat dulu deh! Aku masih kenyang dan perutku agak mules” Kata Vina sambil berlari ke toilet. Mereka semua tertawa.

“Kita ngobrol yuk! Aku dulu ya. Tahu nggak Vira kenapa?” Tanya Vita tiba-tiba.

“Kenapa?” Tanya Lesi dan Seli.

“Kemarin, kita bertiga sedang main di halaman. Tiba-tiba ibu memanggil ‘anak-anak! Ada kue!’ ibu teriak dari dalam. Lalu menaruh kue di teras. Kami semua berlari. Seperti berlomba kami berlari secepat-cepatnya. Tetapi, Vita larinya cepeeeeeeeetttttttt banget! Dia ngerem mendadak waktu sudah sampai teras. Dia terjatuh tepat di dekat kue! Wajahnya belepotan cokelat! Ibu menomelinya!” Semua tertawa. Vita yang ada di situ mukanya merah padam karena malu.

Tiba-tiba Vina datang.

“Yuk kita main!” Ajak Vina. Mereka semua meminum minumannya masing-masing hingga habis, ada juga yang hanya setengah. Sehabis itu, mereka semua berlari untuk membeli koin. Mereka berlari lagi menuju Dance Dance Revolution (DDR). Mereka berlima Hompimpa. Dan yang duluan main adalah Lesi dan Vita. Vita dan Lesi suit. Yang menang di sebelah kiri. Ternyata yang menang Vita. Vita ke kiri dan memilih lagu. Ia memilih tingkat medium. Dia juga yang memilih. Pertama, dia memilih lagu Butterfly. Lagu kedua, ia memilih I not I love you. Dan lagu ketiga, Vita memilih lagu Afronova! Itulah lagu yang paliiiiing tersulit bagi mereka. Mereka harus memperhatikan monitor dan menginjak kalki sesuai arah panahnya dan injakan kakinya. Akhirnya waktu penilaian, yang menang…… Lesi! Dia mendapat nilai B! Vita mendapat nilai C. Selanjutnya, Seli, Vira, dan Vina hmpimpa lagi. Hingga seterusnya! Hingga mereka semua lelah.

Pukul 20:25 malam, mereka semua pulang. Vira, Vina, dan Vita menelefon taksi. Sedangkan Lesi dan Seli menggunakan mobil mereka sendiri diantar supir pribadi. Hari yang sangat indah bagi mereka semua ya!



.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

ihihi.... anak-anak kecil banyak duit ya...

garasi mengatakan...

mereka kecil kecil kok uda ada mobil