Selasa, 15 April 2008

Petualangan di gedong songo



Ya, memang aku akan ke Candi Gedong Songo yang sangat hijau di sana. Pertamanya aku nggak tahu mau jalan-jalan kemana, tapi saat lewat jalan yang aku kenal, aku menebak pasti akan ke Bandungan, ya karena jalan ke Gedong Songo memang lewat jalan Bandungan. Lalu aku bertanya kepada ibuku.

“Ibu ini mau kemana sih?" tanyaku.
“Apa ini kita akan ke Bandungan?”
“Mau ke tempat yang lebih bagus.” Jawab ibuku.

Saat itu aku masih penasaran aku mau berjalan-jalan kemana. Karena perjalanannya agak lama, aku mengantuk dan ketiduran.

Saat sudah sampai di jalan menuju ke Gedong Songo, aku bangun dan merasakan hilir-hilir angin yang sangat dingin itu. Aku membuka jendela mobil tanpa memakai AC.Angin yang aku hirup ini sangat sejuk lho! Sampai tak terasa, ternyata sudah ada di tempat parkir ke Gedong Songo. Aku menutup jendela mobil dan masih menghirup udara yang tersisa di tempat parkir.


Saat bapakku membeli tiket masuk, aku langsung masuk dengan sangat senang karena disana hijau nan indah. Saat masuk disana, wahh… ternyata indah sekali! Selain itu, disana juga banyak kuda, penjual hiasan dari kayu, juga penjual makanan. Karena candi Gedong Songo itu ada di puncak bukit, aku dan adikku akan menaiki kuda tanpa bapak dan ibu. Aku ,adikku lalu menaiki kuda dengan rasa berdebar-debar, ataukah candinya kecil atau besar. Tanpa malu-malu aku bertanya kepada bapak yang menemaniku dari tadi. Yaitu petugas kuda. (aku akan memanggilnya pak, atau di dalam hati bapak tanpa nama, ya karena aku tidak tahu siapa namanya. Kalau menanya tentang nama aku baru
malu.)
“Pak kita mau kemana pak?’ tanyaku
“kita mau ke lapangan, candi, pemandian air panas dan langsung kembali ke tempat asal kita tadi menaiki kuda. Tetapi itu butuh waktu yang sangat lama, karena kita hanya menaiki kuda biasa. Kalau naik motor pasti bisa cepat, tapi karena ini jalannya menaik motor pasti bisa jatuh atau masuk jurang disana.” Jawab petugas kuda sambil menunjukan jurang yang kulihat.
“O…”

Saat aku naik aku bertemu sama bapak dan ibu.
“ibu!”
“halo”
“ar ir mana?,”
“udah duluan”
“ya udah”

Karena kuda yang kunaiki ini masih makan rumput jadi aku bertemu ibu agak lama sedikit. Setelah kudanya udah nggak lapar aku jalan lagi! Sampai di lapangan,aku bertemu ar ir, aku turun dan berlari-lari karena kakiku ini pegel disuruh naik terus di tempat kaki, jadinya pegel deh! Ibu dan bapakku juga mau kesini tapi mereka berdua kan jalan kaki jadi ya lama.(lewat jalan lain.)
Lama menunggu aku bertemu sama bapak dan ibu, istirahat, berlari ke candi yang dekat lapangan, dan kita jalan lagi.Bapak ibu nanti akan menyusul, karena mereka masih bersantai di dekat candi. Aku sudah sampai tujuan. Sampai tujuan di pemandian air panas! Aku tidak membawa ganti baju, jadi aku dan adikku hanya bisa menyentuhnya dan masuk ke dalam air sedikit tapi nggak nyebur ke dalam airnya.
Wah ternyata tidak lama kemudian bapak dan ibu sudah datang ke pemandian air panas. Akupun melihat dari mana asalnya air panas itu? Ternyata air panas itu keluar dari mata air panas! Saat keluar dari lubang air, masih hangat sekali, tapi waktu ke arus, udah dingin deh! Aku tidak kecewa karena aku tidak bisa masuk ke dalam air panas yang sesungguhnya, karena aku malah ketawa sama adikku ini.
Waktu itu salah satu petugas kuda lagi mengambil batu-batu disungai lalu disingkirkan, di dekatnya ada air panas yang sedang mengalir ke bawah tapi tiba-tiba adikku ir turun ke dalam dan dia masuk! Ternyata air panas yang disitu dalam, tapi pak petugas kuda belum memberitahukan bahwa air yang disitu panas. Ir bilang ‘aku tadi masuk’, tapi aku nggak mudeng apa yang dimaksud Ir ‘aku masuk’. Lalu aku mencoba ke bawah dan tiba-tiba, benar aku masuk ke dalam air panas itu! Lalu petugas kuda bilang
“eh itu dalam”
Jadi aku menurut aja dari pada aku entar malah masuk ke dalamnya deh!
Habis ke air panas kita akan kembali ke tempat pertama kali naik kuda tadi. Sampai disana kami beristirahat sebentar dan makan-makan.

Aku sangat senang, karena saat aku ke gedong songo sangat mengasyikkan. Tapi saat menulis ceritanya cape!

Tidak ada komentar: