Seneng banget bisa jalan jalan bebas di Surabaya
Old Town Area tanpa sang majikan yang bawel banget kalo aku pergi
meninggalkan pekerjaan. Karena aku pikir pekerjaanku sudah selesai, aku mau
jalan jalan! Aku nggak boleh berdiam diri di rumah membantu majikan! Jadi,
ceritanya nih, aku kabur! Tapi hanya sementara. Nggak sampe bermalam di teras
ruko. Hanya beberapa jam saja. Toh, sang majikan tu orang baik-baik. Aku nggak
bakal di marahin. Aku udah tau. Kalo si majikan ngambek, paling sebentar. Nanti
aku di sayang sayang lagi.
Menikmati pemandangan Surabaya Old Town Area
benar-benar menyenangkan. Sambil berjalan pelan tanpa pengganggu.
“Eh, siapa tuh? Anak baru ya? Aku belum pernah liat
dia jalan-jalan di sekitar sini.”
“Aku juga!”
Banyak yang berbisik-bisik ketika aku lewat.
Sepertinya mereka sering nongkrong disini.
“Kayaknya dia bisa tuh, jadi komplotan kita…”
“BODOH! Dia anak rumahan tau! Kita kan berandalan,
liar! Yang bener aja!”
Haha. Siapa juga yang mau bergabung dengan komplotan
berandalan bin liar dengan kalian? Seperti orang kurang kerjaan saja! Batinku
sambil tersenyum sinis pada mereka.
“Tuh! Dia denger! Kita malah di rendahin pake senyum
sinis nya!”
“Ah! Senyum sinis apaan! Senyum manis kali…”
“Iya, senyum manis buat kita. Bukan senyum sinis, ah!”
“Kalian ini! Kucakar lho!”
Aku hanya terkikik geli. Aku menyempatkan minum. Lalu
kupandangi langit. Sudah siang sekali. Aku harus pulang. Sejahat-jahatnya aku
pada sang majikan, aku nggak boleh kabur lama-lama. Nanti siapa yang nemenin
majikan? Wong majikan cuma tinggal sendirian? Kasian kalo nggak ada temen. Aku
harus pulang!
Aku berbalik arah dan berjalan menuju rumah. Sampai di
dekat gerbang, aku sembunyi. Mengintip teras rumah. Disitu ada majikanku sedang
menggigit jari dan mulutnya komat-kamit cemas. Aku langsung menampakkan diriku.
“SASA! Kau kembali!” majikanku histeris dan memelukku.
“Kau kemana saja???” dia membelaiku dan menggelitiku leherku. Nyaman. “Tadi aku
lihat tikus lagi! Nanti malam kau buru, ya, puss…. Nih, makan whiskas dulu! Ku
ambilkan susunya juga!”
2 komentar:
kucing memang inspiratif ya, hihihi..
Aku selalu suka ceritamu :D
Posting Komentar