Sejak kecil aku sudah jatuh hati padamu. Sampai umurku
20 tahun ini pun, perasaanku masih sama padamu. Kemanapun ku pergi, aku selalu
teringat kamu. Untung aku punya foto kita berdua di dalam dompet hitamku.
Di kos-kosan pun, setiap malam dan ketika tidur, aku
hanya memeluk foto kita. Aku benar-benar sangat sayang padamu.
Sayang kau tidak punya telfon.
Kau juga tak bisa menulis. Kau malah akan menghancur
leburkan nya.
Tapi, maaf. Uangku belum cukup untuk bertemu denganmu.
Aku benar-benar minta maaf. Uang kerja paruh waktu yang kukumpulkan ternyata
benar-benar belum cukup untuk bertemu denganmu. Aku minta maaf. Sekali lagi,
aku minta maaf.
…… …… ……..
Hiks…. Hiks…. Hiks….
Tina memberiku selembar tissu lagi.
“Udahlah, Rin. Nggak bisa ke Pantai Pandanaran aja kok
sampai nangisnya kayak gitu…”
“Iya, Rin. Ada pantai yang lebih indah dari Pantai
Pandanaran kok…”
“Tapi, tapi, tapi….. aku suka air nya yang ada di
sana!!!!!!!! Huweeeee….”
******************************************
ini bener-bener cerita yang sangat-sangat-sangat pendek. soalnya udah keburu waktu. baru buka situs 15haringeblog jam enam tadi. bingung mau nulis apa. percaya atau tidak, ceritasuperpendek ini hanya menampung 148 kata.
2 komentar:
hiks hiks... idemu ki lho mbak ibit :p
@ibu apanya??? emang kenapa??? ada yang salah???
Posting Komentar