Senin, 11 Juni 2012

Menunggu Lampu Hijau #15HariNgeblogFF2


 
Langit berwarna biru cerah. Jendela kamarku masih terbuka lebar, tak habis-habisnya menampakkan pemandangan mengagumkan. Jam Gadang yang tinggi dengan latar cantik di belakangnya. Bagaikan lukisan. Aku masih belum percaya kalau kamarku menghadap Jam Gadang yang begitu megah itu. Walaupun tak semegah monas di Jakarta.
Untuk ketiga kalinya aku melempar pulpenku. Aku berusaha membuat puisi cinta untukmu. Ingin kurobek kertas yang ini dan meremasnya menjadi bulatan-bulatan kecil. Namun, karena aku tak ada ide lagi, terpaksa aku membuka yahoo-mail dan mengetik puisi cintaku untukmu.
Klik ‘send’, lalu, beberapa detik kemudian, semua beban yang ada di kepalaku langsung hilang. Walaupun puisiku tak sebagus punyamu, aku lega mengirimkannya lewat e-mail.
Aku tinggal menunggu lampu hijau darimu. Lampu kuning juga tak apa, walau kau menolakku, aku akan tetap berusaha.

Dua hari setelah kukirim e-mail kepadamu, kau menelfon ku. Ringtone yang berbunyi lagu Bigbang-Fantastic Baby menggelegar di kamarku. Tak sampai lima detik, kuangkat telfon darimu. Jantungku dag-dig-dug.
“Mita disini…”
“Ini aku, Mit… Aku sudah dapat e-mail mu. Dan…”
“Ya?”
“Puisimu bagus... Kita ketemu di Jam Gadang ya?”
“Tolong jelaskan lampu apa yang kau nyalakan padaku!”
“Tidak bisa sekarang… Ku beritahu di Jam Gadang pukul tiga sore nanti. C u!”
“Bye…”

Pukul tiga, aku sudah duduk di trotoar sambil minum es teh. Menunggu lampu hijau darimu sungguh tidak menyenangkan. Waktu terasa begitu lama walaupun kurang dari satu jam. Dan, aku melihatmu. Tampak kau memarkirkan motormu sambil membawa kotak warna pink. Semakin deg-degan aku dibuatnya. Kau duduk di sampingku. Kau lepas kacamata hitammu yang keren itu.
“Kuberikan lampu hijau untukmu.” Katamu tanpa basa-basi.
“Tolong, sekali lagi. Aku tidak dengar dengan jelas.”
“Aku memberikanmu lampu hijau!!!”
Hening. Hening. Hening.
Padahal di sekeliling kami banyak orang berlalu-lalang.
“BENARKAH?! AKU DAPAT LAMPU HIJAU?! YAY!!!!” aku melompat, mengajakmu berdiri dan melakukan happy dancing. Lalu memelukmu erat. Kau balas pelukanku sambil menepuk-nepuk punggungku.

“Terima kasih sudah menerima puisi cintaku, agar bisa dimasukkan dalam buku kumpulan puisi cinta…. Terima kasih… Hiks!”

*******************************************************************

Selesai pada pukul 9 : 38 malam. Tanggal 11 Juni 2012. 
Walaupun menurutku nggak terlalu mengagetkan, paling enggak awalnya bisa dikira cerita cinta. Tapi sebenarnya bukan! Hwehehehehehe

1 komentar:

Hadi mengatakan...

Ini endingnya tidak terduga banget :D